Digital News Websites

Digital News Websites – Perkembangan teknologi digital mencakup jangka waktu dan aspek yang luas. Puluhan tahun telah berlalu sejak evolusi pengiriman pesan hingga hadirnya Internet. Sejak berita menjadi milik eksklusif surat kabar cetak, setiap langkah dan terobosan telah memberikan dampak besar pada jurnalisme. Baik itu pemanenan, manufaktur, atau distribusi, semua kemajuan teknologi ini perlahan-lahan telah mengubah keadaan. Namun, ada satu aspek kebaruan yang bertahan selama bertahun-tahun. Sejak berkembangnya jurnalisme, berita pada umumnya mengalir dari produser ke konsumen pasif. Yang saya maksudkan adalah bahwa ketiga aspek pengumpulan, produksi dan distribusi tetap menjadi monopoli segelintir orang dan dikonsumsi oleh banyak orang. Perkembangan dan perkembangan teknologi televisi, video, fotografi dan bidang digital lainnya tidak akan pernah bisa lepas dari monopoli tersebut.

Meskipun Internet telah ada selama sekitar tiga dekade dan adaptasinya untuk penggunaan jurnalistik juga menyebar dengan cepat, namun perkembangannya masih lambat. Mempopulerkan blog secara massal bersamaan dengan diperkenalkannya jejaring sosial pertamalah yang mulai mengguncang status quo. Sebuah kata kunci baru lahir dari fenomena ini: jurnalisme warga, yang berakar pada “gagasan bahwa Internet mengabaikan struktur kontrol dan kekuasaan lama” (Hinton & Hjorth, 2013, hal. 22). Ledakan cara baru dalam berinteraksi dengan berita dan jejaring sosial ini mencapai puncaknya dengan memainkan peran penting dalam peristiwa-peristiwa seperti Arab Spring (Fuchs, 2014).

Digital News Websites

Namun, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa hal tersebut adalah hal yang bisa dilakukan, dan bahwa alih-alih demokratisasi, media sosial sebenarnya adalah alat kontrol melalui kecanduan (Hinton & Hjorth, 2013). Namun, meskipun “model bisnis lama mengharuskan perusahaan media untuk bertindak sebagai penjaga gerbang, hak ini sebagian diambil ketika produk berita mulai beredar di dunia maya” (Jones & Salter, 2012, hal. 45). Metode akuisisi yang terus meningkat berarti bahwa peran jurnalis online telah berkembang ke arah kurasi dan ringkasan koleksi. Dalam banyak hal, dapat dikatakan bahwa teknologi digital adalah pengaruh utama di sini, dan tidak ada lagi yang diharapkan.

Get Published On Fox And Digital Journal

Sebaliknya, melalui proyek penelitian ini saya ingin menunjukkan bahwa hal tersebut tidak terjadi. Meskipun saya setuju bahwa Internet dan media sosial telah mengubah jurnalisme, saya ingin menekankan bahwa produksi berita masih terpusat. Dalam perjuangan untuk bertahan hidup di bidang pendapatan, jumlah penonton, dan jumlah pembaca, perusahaan berita besar semakin menekan jurnalisme kecil, independen, dan akar rumput. Namun menurut saya jurnalisme warga masih jauh dari kata matang, jurnalisme warga belum menunjukkan kepada kita perjuangan terbesarnya, dampak yang lebih besar dari sekadar kelahirannya.

Saya memilih situs berita internasional Reported.ly untuk menyelidiki dan mencoba melihat apakah memang ada peluang jurnalisme media sosial dapat membalikkan fenomena sentralisasi ini di masa depan. Jika hal ini bisa dilakukan, saya yakin hal ini akan memberikan dampak terbesar pada pengumpulan, produksi, dan distribusi berita oleh masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. Hal ini secara praktis dapat mengubah jurnalisme, jurnalis, dan bahkan industri.

Proyek penelitian ini dibagi menjadi tiga bab. Bagian pertama menyoroti dan mengidentifikasi argumen akademis seputar sentralisasi jurnalisme warga dan industri media. Bab kedua didedikasikan untuk analisis Reported.ly untuk menyajikan fitur, metode, dan hasil spesifiknya. Terakhir, saya menggunakan bab ketiga untuk menganalisis secara kritis perbedaan antara tinjauan literatur dan penelitian Reported.ly, yang tampaknya menunjukkan potensi desentralisasi dalam bidang ini.

Tujuan dari tinjauan literatur berikut ini adalah untuk mengidentifikasi argumen akademis seputar konsep sentralisasi media yang dipahami sebagai jurnalisme warga serta konsentrasi kepemilikan.

The Weekly Times Digital Subscription Offer

Perkembangan teknologi juga memberikan kontribusi besar dalam memberikan informasi kepada warga dunia tentang apa yang terjadi di sekitar mereka, hasilnya sendiri memberikan dampak yang signifikan terhadap pemberitaan dan peliputan. Faktanya, “jurnalis warga menyediakan liputan peristiwa secara real-time” (Culbertson, 2014, hal. 190). Dibandingkan dengan koresponden asing yang harus bepergian, jurnalis warga lebih sering berkunjung ke sana. Terlebih lagi, bagi seorang jurnalis warga, cerita ini bukan sekadar minat atau tugas yang berlalu begitu saja, melainkan bagian dari kehidupannya sendiri (BENTLEY, 2011).

Kemajuan teknologi, khususnya Web, “memungkinkan orang untuk mengembangkan literasi media mereka dengan cara yang baru dan kreatif, menjadi lebih terlibat, terlibat, dan kritis terhadap pemirsa, pembaca, dan pendengar” (Meikle & Young, 2012, hal. 126). Perkembangan media sosial semakin memperkecil jarak antara kehidupan online dan offline. Apa yang terjadi pada saya di sini dan saat ini dapat langsung diterjemahkan ke dalam diri online saya. “Di negara maju, semakin banyak informasi digital yang memfasilitasi kehidupan kita dan interaksi kita satu sama lain” (Ess, 2009, hal. 44). Internet telah melipatgandakan kemampuan untuk menghubungkan orang-orang di seluruh dunia melalui jejaring sosial dan peristiwa-peristiwa di sekitar kita. “Tempat online secara dramatis memperluas kemungkinan kita untuk komunikasi lintas budaya” (Ess, 2009, hal. 113). Jaringan tidak mengenal batas dalam banyak hal.

Selain jaringan, Internet juga menyediakan sejumlah alat jurnalistik yang tersedia secara gratis bagi siapa saja dan semua orang. Dalam hal penerbitan konten, “blog sangat fleksibel, ideal untuk pembaruan cepat, namun juga cocok untuk analisis mendalam; mereka digunakan untuk refleksi pribadi, tetapi juga untuk penggunaan tautan bermanfaat yang disesuaikan; dan mungkin berdasarkan gambar, audio, video atau teks” (Bradshaw & Rohumaa, 2011, hal. 74). Yang lebih nyaman lagi, platform mikroblog seperti Twitter sangat ideal untuk memposting pembaruan, mengajukan pertanyaan, dan memberikan saran (Bradshaw & Rohumaa, 2011, hal. 85), yang semuanya merupakan aspek penting dalam jurnalisme. hidup untuk jurnalis (Bradshaw & Rohumaa, 2011, hal. 88), karena memungkinkan komunikasi dengan saksi jarak jauh (Carvin, 2012).

Web juga memfasilitasi mempopulerkan alat media seperti YouTube. Hampir semua orang bisa menjadi penyiar sekarang. Hal ini tentu saja berkontribusi pada pertumbuhan jurnalisme warga. “Video bukan hanya bagian integral dari jurnalisme online – video juga berkembang sebagai bentuk jurnalisme online” (Bradshaw & Rohumaa, 2011, hal. 105). Faktanya, seluruh media yang digunakan dalam pemberitaan, baik video, gambar, atau audio, dapat diakses dan berkontribusi signifikan terhadap konten buatan pengguna (UGC). “Di situs berita, UGC telah menjadi bagian dari furnitur, baik itu kotak komentar berita atau bagian Video Anda” (Bradshaw & Rohumaa, 2011, hal. 139).

Online News Mockup Hi Res Stock Photography And Images

Namun, ditemukan juga bahwa pengguna internet telah menderita kerugian besar dalam hal privasi, dan “dalam hal ini, internet tampaknya lebih bertujuan untuk meningkatkan kontrol dan juga memberdayakan pengguna” (Hinton & Hjorth, 2013, hal 25). Argumen para ekonom atau kapitalis di sini mengacu pada tingkat ketergantungan internet yang berkembang dari waktu ke waktu, serta kebebasan tenaga kerja warga untuk melapor. Namun, bahkan dari sudut pandang profesional, “akibatnya, para kritikus berpendapat bahwa jurnalis warga kurang memiliki keterampilan dalam mengumpulkan berita” (Hinton & Hjorth, 2013, hal. 67). Menjadi seorang jurnalis membutuhkan lebih dari sekadar berada di tempat dan waktu yang tepat dengan ponsel pintar. Meski kontroversial, sering kali dilaporkan bahwa revolusi yang terjadi baru-baru ini di Mesir atau Tunisia dipicu oleh media sosial. Namun, studi aktual terhadap data menunjukkan bahwa media sosial adalah alat komunikasi yang paling sedikit digunakan oleh kaum revolusioner (Fuchs, 2014, hal. 85).

Namun, yang ingin saya soroti di sini adalah pengakuan kuat di dunia akademis bahwa jurnalisme warga merupakan jurnalisme nyata atau bukan, kemunculannya sangat terkait dengan Internet dan kemajuan teknologi lainnya. Namun, masih harus dilihat seberapa besar dampaknya terhadap struktur industri berita, yang saat ini sangat tersentralisasi.

Para pakar kritis telah menjelaskan bahwa “konsentrasi media dan media lainnya bukan sekadar hal yang buruk, melainkan merupakan ciri struktural kapitalisme” (Fuchs, 2014, hal. 57). Pencarian terus-menerus untuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan sering kali mengubah persaingan menjadi monopoli (Fuchs, 2014). Secara realistis dan dari sudut pandang biaya, “media sosial menawarkan alternatif yang menarik dibandingkan pengumpulan artikel berita, memungkinkan organisasi berita memperoleh konten dengan biaya yang sangat sedikit” (Hinton & Hjorth, 2013, hal. 64). Dampak balasan dari mempopulerkan jejaring sosial secara massal adalah bahwa jejaring sosial tidak tersedia tidak hanya untuk semua warga negara, tetapi juga untuk perusahaan. Berkat fakta bahwa Big Media pun tahu bagaimana menggunakan media sosial dengan keterbukaan yang sama seperti jurnalis warga. Ada argumen yang menyatakan bahwa “hal ini dapat digunakan untuk memperkuat, memperkuat, dan memperdalam struktur kekuasaan yang ada” (Hinton & Hjorth, 2013, hal. 69). Selain itu, “visibilitas adalah sumber daya utama budaya kontemporer yang dapat dibeli oleh aktor-aktor berpengaruh seperti perusahaan media” (Fuchs, 2014, hal. 60).

Dalam hal ini, istilah yang sering muncul dalam keilmuan adalah konvergensi media, yang mengacu pada “

Sky News Australia Is Now The Country’s Most Engaging Digital News Brand Following Record Audiences In 2022

Cheap websites, quran websites, google websites, websites, property websites, employment websites, poetry websites, photographer websites, template websites, websites for digital art, custom websites, free websites