Bercinta Dengan Adikku yang Terlarang

CASINO69

saya, Salim 22 tahun, mempunyai seseorang tante yg berusia 21 tahun. Kok mampu? begini cerita nya. waktu aku berusia 1 tahun, tante aku baru lahir (teman ts jua terdapat yg mirip itu soalnya). Ini membentuk tante saya terlihat mirip beliau adikku padahal dia faktanya merupakan tanteku yg tidak lain ialah… saudara termuda berasal ibuku.

CASINO69

famili kami bukan keluarga yang… benar benar harmonis. Ayah ibuku lebih seperti diktator serta mereka pula tidak jarang menindas yang lebih belia. Tanteku? Senasib. dia seringkali dimarahi oleh nenek ku dan ibuku juga. Kami berdua senantiasa dikekang, tidak boleh ini itu sampai SMA semua mulai dilonggarkan.

Baca carita Lainnya di CASINO69

buat mencegah hal hal aneh juga bahan omongan orang orang reseh, kami berdua mengaku sepupu meski fenomena tidak demikian. dia rupawan serta tentunya… masih sangat muda namun… beliau dipaksa menikah oleh nenek ku di usia 18 tahun ketika baru lulus Sekolah Menengan Atas. dia sebenarnya sangat sedih karena beliau ingin kuliah jua.

saya sudah memahami itu akan terjadi karena tanteku tidak mempunyai rasa cinta terhadap suaminya. dia beruntung dia belum sempat hamil. saya melanjutkan kuliah ku di Vancouver, Canada merogoh jurusan teknik sipil. aku tinggal di apartemen seorang diri pada sana.

Apartement ini masih mempunyai 1 kamar kosong dan 1 kamar mandi jua, akan tetapi sebab yang tinggal hanya saya seseorang, jadi kamar itu dibiarkan terbengkalai akan tetapi tetap tak jarang aku bersihkan.

Suatu pagi, saat aku baru terselesaikan sarapan, ada seorang yang mengetuk pintu ku. saya buka pintu itu dan … tanteku di depan sana seorang diri membawa koper nya. “Lah tante. Kok mampu di sini? Kenapa ya? Tumben dadakan.” Tanyaku yg sangat terkejut. “Tante menyusul engkau lah. Kuliah. Gak banget deh menikah pada usia segitu muda.

sesudah dia masuk, dia tiba datang memeluku saya dan menangis. “Tante suka banget sekarang, Lim. Merdeka. Dah cerai sama beliau.” Tangis nya. “Mama kamu yg membantu tante nanti kuliah di sini. Hiks…” tangis nya. aku membelai Rambut tante ku. benar-benar, meski dia tanteku, aku merasa… aneh… karena terdapat dentuman cinta pada hatiku.

Suatu perasaan di mana aku ingin melindungi beliau dan menjaganya mirip seseorang kekasih. beliau sangat mengagumkan dan tubuhnya jua sangat latif. Tinggi 165 cm berat 45 KG. Tubuhnya sangat cantik dan langsing. Rambut panjang lurus dan kadang dia masih menggunakan bando yg terdapat pita nya menghasilkan dia terlihat seperti anak anak.

saya yg menghabiskan banyak waktu bersama beliau semenjak kecil, tentu saja sangat akrab menggunakan nya. beliau seperti seseorang adik bagiku. Meski beliau tanteku, beliau lebih muda serta tentu saja sikap dia ya sama saja dengan perempuan seusia nya. Tanpa basa basi, beliau melepaskan pelukan nya dan segera membereskan barang barang nya.

Untungnya aku sedang libur kuliah waktu itu serta beliau akan mulai kuliahnya pada fakultas aturan. Awalnya dia ingin menjadi seseorang dokter tapi sejak masalah kdrt yg tak jarang beliau alami, dia berubah haluan ke aturan.

Ya itu hak asasi dia. Bukan urusanku. beliau ini yg kuliah, pikirku. sesudah dia membereskan seluruh barang nya pada kamar akbar yg terbengkalai tapi permanen higienis itu, saya mengajaknya ke bank buat membuka rekening bank dan segala macam urusan agar mempermudah hidupnya pada Canada.

sesudah seharian penuh menelusuri kota itu dan mengurus segala hal administrasi, kami pulang makan malam dan pulang kembali ke apartemen buat beristirahat. sehabis mandi, kami berdua nonton tv.

Usut punya usut, tanteku ternyata fasih berbahasa inggris dan ketika saya tanya dari mana dia mempelajari bahasa itu dalam ketika singkat, jawabannya…

beliau menyukai teori persekongkolan yg berbau alien, UFO dsb. Itu karena beliau menelaah bahasa itu dalam waktu singkat. YouTube nya dia sendiri juga tidak terdapat bahasa indo nya. jelas saja beliau fasih pada waktu singkat. Kami berdua sedang menonton drama kung flu parodi berjudul “kisah Li Jun” yg tentunya terdapat subtitles bahasa inggris.

Kami berdua tertawa serta aku sendiri jujur saja belum pernah melihat dia begitu senang , seperti seorang yg baru keluar dari penjara. Senyumnya orisinil tidak dirancang buat serta tak usang lalu, beliau menangis dan memelukku. “Tante, kenapa lagi? Film lucu gitu kok malah menangis?” Tanyaku heran.

“Tante sudah lama tidak tertawa serta bahagia mirip ini, Lim. Hiks.” Jawabnya sembari menangis. “Pernikahan Tante itu jua didukung sang mama mu. dia merasa bersalah serta menjadi ‘kompensasinya’, dia akan membiayai kuliah tante.” Jawab tanteku. saya kemudian merangkul nya dan memeluk beliau sambil mencium keningnya.

saya mengatakan pada Tanteku. “Kompensasi? Hati orang sudah terluka segitu parahnya dibilang kompensasi? Uang bisa dicari tapi waktu tak akan balik ”. “benar Lim. Susah dah ngomong sama mereka.

Tante sih mending tinggal pada sini saja dah. Ogah balik lagi. Ketemu mereka mereka lagi. ekspresi sampah semua. Gak paman kamu, tante tante kamu yg lainnya, bahkan om om kamu pula.

Sedikit background saja, saya anak tunggal dan orang tua ku juga pengusaha sukses di bidang makanan serta distributor bahan elektro. dengan uang yang dimiliki sang bunda ku, tentu saja biaya kuliah buat tanteku bukan dilema. Mantan Suami tanteku menghilang tanpa jejak serta tidak berkabar lagi.

Tante ku kemudian tertidur. aku kemudian membaringkan dia pada sofa daerah kami menonton tadi dan menyelimuti beliau tengan selimut supaya tidak kedinginan. sesudah itu, aku kembali ke kamarku dan tidur. Besok paginya waktu saya bangun, sarapan sudah tersedia pada meja. Siapa lagi jikalau bukan tanteku yg mengagumkan itu.

“Halo Lim. Met pagi. Dah bangun kamu? Gih sarapan. Kuliah jam berapa engkau nanti Lim?” Tanya tanteku yg sedang mencuci perabotan kotor. dari belakang, saya mendaratkan daguku pada bahunya. “Hai tante bagus. Jam 2 siang saya kuliah sampai jam lima. Tante nanti mau ke mana?” Tanyaku.

dia tersenyum saja ketika aku mendaratkan daguku di bahunya bahkan tangan kanannya mengusap wajahku. “Eh tante mah bebas. Kan belum kuliah. Dek. Nanti siang makan apa ya? Makan pada luar yuk dek. yg lezat. makanan barat aja.” istilah nya. “Ok tante mengagumkan. menggunakan suka hati.” Jawabku menggunakan semangat dan eksklusif menyantap sarapanku dengan lahap.

Beberapa jam kemudian, setelah kami beres beres dan mandi, kami berdua bersantai dulu sejenak. Tanteku senantiasa menceritakan penderitaan nya selama beliau menikah dengan suaminya. dia dengan amanah mengatakan jikalau ibuku serta nenek ku malah membela mantan suami nya yg kerap melakukan kekerasan. Tanteku sempat depresi dan hampir bunuh diri.

aku jujur saja sebagai kesal menggunakan nenek serta ibuku. sungguh kenapa mereka berdua begitu tega terhadap tanteku? “telah lah Tante. sudah berakhir masa masa kelam itu. sekarang kan tante sudah bebas. kalem aja tante. Oh iya… nanti pada luar, seperti biasa ya… saya panggil tante, dedek. Jadi izin gak pada heboh.

Kami berdua lalu makan siang pada tempat restoran yg terkenal di Vancouver. Ya kuliner sih memang lezat akan tetapi lebih bagus jikalau makan malam.

Itil V3
Kan malam lebih romantis. Sepanjang bepergian, kami senantiasa bergandengan tangan layaknya kekasih. saya memahami tanteku tersenyum ketika saya memberanikan diri memegang tangannya akan tetapi saya tidak melihat.

aku kemudian mengantar tanteku kembali ke apartemen dan saya pergi kuliah. setelah kuliah, saya pulang serta pribadi mandi. Tanteku sudah menyiapkan makan malam. beliau jago memasak. ketika dia sedang menyiapkan kuliner buat ku, aku dengan iseng memeluknya asal belakang serta mencium wajah cantiknya. “Halo Tante mengagumkan.

Reaksi dia? beliau hanya tersenyum saja serta memegang wajahku. beliau pula lalu mencium pipiku dan mencolek hidungku. “Nakal ya engkau . Hehehe. Coba mantan suami tante mesra seperti kamu. sempurna tante senang .” Jawabnya menggunakan lembut. “Lim. makanan dah mau siap. yuk kita makan.” katanya dengan tersenyum.

tidak terasa telah dua bulan kami berdua tinggal beserta. Kami berdua semakin akrab. saya yakin tanteku sempurna sangat merana dengan mantan suaminya. dia juga sesekali menyuapi aku . pada meja makan itu kami terlihat layakanya sepasang kekasih. setelah makan dan mencuci piring, kami berdua duduk dan menonton kisah drama cinta terlarang.

aku membayangkan andai kata… aku terdapat abang perempuan yg indah seperti Patricia, bukan tidak mungkin saya mau menghamili kakakku sendiri. Ah itu semua hanya imajinasi saja yang tidak wajar. Tanteku mulai meneteskan air mata nya. beliau terharu menggunakan akhir kisah itu. aku memeluknya serta mencium pipinya.

“Iya sih Lim. Gak kebayang kalau itu sahih terjadi di global nyata. Kayaknya seru tuh.” kata tante ku sambil tersenyum. “Eh Tante mah aneh aneh aja. Hehehe. jika gitu logika nya, emang tante mau pacaran sama anggota keluarga sendiri?” Tanya ku menggoda nya. “Mungkin saja. jikalau dia lebih baik dari mantan suami tante.

“Heh tante. Hehehe. Jadi memalukan aku . Emang aku kenapa, tante?” Tanyaku memalukan memalukan. “Iya engkau Lim. yang selalu baik serta sayang sama tante. kamu memperlakukan tante seperti… maksud tante manusiawi. Cuma kamu lah alasan tante masih mau hidup di dunia ini.” katanya sembari menangis. saya memeluknya dengan erat.

“Tante Sayang. Sebetulnya aku pula duka dan terus memikirkan tante selama aku di sini. saya kesal tidak mampu membantu tante. sekarang kita berdua telah di sini. tidak ada lagi yg akan melukai tante.” Kataku sambil mengangkat dagunya. Matanya merah penuh air mata. saya kemudian mencium dahi nya. dia hanya memejamkan matanya.

“Gimana Tante? sudah merasa membaik belum? Apa masih Mau aku peluk lagi?” Tanyaku menggunakan lembut sambil membelai wajah cantiknya serta menyeka air matanya. “Belum.” Jawab nya singkat. dia lalu malah duduk di pangkuanku dan membaringkan kepalanya pada dadaku. saya kemudian membelai rambut nya dan pulang mencium kepalanya.

“Tante sangat mendambakan suami mirip engkau , Lim. Bagi tante, engkau lah harapan tante buat hidup. Tante sangat senang berada di samping engkau . Bagi tante, hanya kamu yang mampu menghasilkan tante tersenyum. Tante Cuma minta supaya engkau permanen sama. Jangan mirip famili kita.” ucapnya sambil menangis lagi.

dia tidak marah. beliau hanya membisu saja dan masih menutup matanya. aku kemudian memeluknya lagi. “Lim. tersebut ciuman pertama engkau ya? Hehehe.. tante asal tersebut kan bersandar di dada engkau .

Tante mendengar jantung engkau deg deg an loh.” kata Tanteku yg mulai tertawa. Air mata nya sudah hilang. Kesedihan sudah tidak terlihat lagi pada wajahnya. sumber

“Eh Tante. Maaf. tersebut saya terbawa suasana. serta iya. Itu tersebut ciuman pertama aku . Hehehe.” Jawab ku membuat malu malu. Tanteku lalu merangkul leherku dengan ke 2 tangannya dan mendekatkan wajahnya ke bibirku. Kami berdua berciuman dengan penuh rasa afeksi malam itu. Bibirnya melumat habis bibirku.

Ciuman kami akhirnya selesai dan kami lalu sama sama tertawa. aku kali ini memberanikan diri buat menggendong beliau ke kamar nya dan merebahkan dia pada atas ranjang. aku mendekatkan wajahku dan mencium bibir dan kening nya seraya mengucapakan selamat malam sembari tersenyum dan saya kembali ke kamarku.

“Lim. Tunggu. jikalau tante nanti gak bisa bobo, tolong kemari ya… temani tante. Tante masih mau ngobrol sama engkau Lim. Ok? Besok kan sabtu. Hehehe” kata tanteku. “Beres tante. Apapun dah buat tante. Hehehe. aku ke kamarku dulu. jika tante belum bisa bobo ya… tok tok tok aja ya.” Jawabku sambil mengedipkan mata.

Tanteku nemang ternyata tidak mampu tidur. Eh dia malah ke kamar ku. “Lim. Tante di sini aja ya.” ucapnya memelas. “Eh boleh. Hehe. aku pula kayaknya kesulitan tidur nih tante. yuk masuk saja. santai saja tante sayang.” Ledek ku. “Kok tante tahu aku belum bobo?” Tanyaku. “engkau habis ciuman pertama, emang kamu bisa tidur menggunakan tenang?

Tanteku akhirnya duduk di atas ranjang ku. Kami berdua ngobrol sepanjang malam. beliau datang tiba balik ingin dipangku olehku. saya dengan senang hati saja mempersilahkan beliau duduk di pangkuan ku.

dia bercerita tentang betapa menderita nya beliau waktu dia menikah bersama mantan suaminya serta tiap x mengeluh ke nenek ku, beliau malah dimarahi kembali oleh nenekku. Tanteku seakan sedang melepas seluruh unek unek nya yg dia pendam selama ini.

Lagi serta lagi dia menangis. saya lagi lagi memeluk serta mencium nya. “Tante kelihatan nya menderita sekali ya? laba aja kini telah di sini sama saya.” Kataku. “Eh jangan panggil tante lagi donk. Panggil nama saja sudah.

kontiniu…

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*