sesudah nafasnya relatif tenang, saya menindihnya serta memandangi wajahnya yang mengekspresikan kepuasaan. sementara kontolku yg tegang mengganjal pada bibir vaginanya yg licin serta hangat
“lezat sayang?” kutanya menggunakan senyum.
“Iyahh.. lezat banget.. Sentuhanmu begitu indah dan nakal,” pungkasnya dengan senyum jua.
“Masih terdapat yg lebih latif” kataku.
“Ya, saya mau lebih lagi, aku mau lebih,” ucapnya.
“Berapa yg kamu mau?” tantangku.
“sampai nggak bisa bangun, apa kau kuat?” tantangnya pulang.
“saya masih orisinil, jangan kuatir, aku akan memuaskanmu, hingga nggak bisa bangun kan?” kataku.
“Ya, hingga nggak mampu bangun” pungkasnya senyum.
pulang kami saling melumat, tanganku meremas butir dadanya yang balik menegang. ad interim kakinya dijepitkan kepinggangku. Puas menggunakan itu, aku bergerak dan jongkok diantara pahanya yg kurentangkan dengan tertekuk. Kupegang batang zakarku dan kuarahkan ke lubang vaginanya. Kutatap matanya yg pasrah.
“Kita tuang?” tanyaku. dia tundukkan kepalanya.
“konfiden?” tanyaku lagi. dia senyum dan menundukkan lagi kepalanya.
Pelan kutempelkan kepala penisku ke birbir vaginanya, kugesek-geseknya hingga ke klitorisnya beberapa kali. dan ..
Baca carita Lainnya di CASINO69
“Akhh..”
dia pribadi mengerang saat kepala penisku memasuki lubang vaginanya. Tangannya eksklusif menangkap pantatku.
“Terus.. Sayang.. masukkan semuanya.. Akhh.. lezat banget..” erangnya terus ad interim btg penisku masuk setengah.
Kulihat bibir vaginanya semakin membuka lebar. Jepitan vaginanya sangat ketat seolah tidak mengijinkan penisku masuk lebih pada.
“Akhh.. enak sayangg” kataku tidak tahan cita rasanya.
Kuhentikan tekananku supaya vaginanya menyesuaikan menggunakan berukuran penisku yang besarnya diatas homogen-rata Indonesian. Kulumat lagi bibirnya yg mendesah-desah. beliau mengangkat kakinya dan menempatkannya diatas pantatku. dia tekan pantatku yang semakin memperdalam masuknya kontolku ke vaginanya.
“Kenapa sih susah masuknya? Mbak kan sudah nggak perawan?” tanyaku heran sebab jepitan vaginanya begitu kuat menghasilkan penisku agak susah masuk semua.
“Tergantung orangnya dong,” pungkasnya bangga.
“Ayohh.. Tekan lagi.. Akhh..” ucapnya sambil kakinya ikut menekan pantatku.
“Okhh.. Stop dulu! sudah mentok nih.. berukuran punyamu nggak sinkron dengan tubuhmu.. aku nggak nyangka sebanyak ini. enak.. Hh..” ceracaunya lagi.
Vaginanya mengempot mirip menyedot penisku. tidak tabah mendapatkan sensasi itu akhirnya kutekan pantatku hingga masuk semua batang zakarku.
“Auwww.. Mas.. Tahan dulu.. Ngilu.. Akhh” erangnya mirip kesakitan.
tapi aku nggak peduli lagi sebab terasa tanggung, bless.. Sekh..
Akhirnya batang zakarku amblas seluruhnya.
“Wow.. Akhh..” jeritnya datang datang mendekap tubuhku kuat-kuat.
Akhirnya kudiamkan sejenak. Matanya terbalik hingga putihnya saja yg kelihatan.
“Okhh.. Enaknya.. Luar biasa.. ayo.. Mas.. Ambil. Ambil semuanya. Akh.. Puaskan aku . Jangan sisakan sedikitpun.. hingga nggak mampu bangun.. Akhh” erangnya mulai memutar pinggulnya.
Kuputar putar pantatku yang membuat penisku memutar didalam vaginanya dan tekananku tetap bertenaga walau sudah amblas semuanya ditelan vaginanya. Rupanya kontolku menabrak seluruh urat syaraf yang ada pada liang vaginanya yang membuatnya kenikmatan.
“enak banget Mas.. engkau apain siih..?” tanyanya sembari mengerang.
ke 2 tanganku menggunakan ketat membetot kedua susunya. Bibirku menyedot bibirnya serta kadang menggunakan gemas menyedot puting susunya. dan pantatku permanen menggunakan bertenaga menekan vaginanya menggunakan berputar saja tanpa mengocoknya. menggunakan cara begitu rupanya beliau suka . Akhirnya kurasakan siraman hangat pada kepala penisku. Ternyata beliau telah keluar dengan jurus pembuka ini.
“Akhh.. Mas.. aku keluar..” katanya menggunakan kedua pahanya mengunci pinggangku dengan kuatnya sampai akhirnya kurasakan melemas dan jatuh terlentang pada kawasan tidur.
aku yang masih belum apa-apa menarik tubuhnya ke tepi tempat tidur. 1/2 badannya ditempat tidur, ad interim sempurna pantatnya mengganjal pada sudut daerah tidur menggunakan kaki menjuntai ke bawah. Oh indahnya vaginanya menggembung menantang.
Garis belahan vaginanya asal atas sampai kebawah memanjang membelah 2 bibir yg menggembung itu. Kuusap-usap lagi menggunakan jari tengahku mengikuti belahan vagina tersebut. waktu kulihat beliau siap, kurarahkan btg kontolku ke lubang vaginanya.
“Oohh.. Mas.. Ampun.. Masshh.. Biarlah saya jadi budakmu, berasal kau bayar dengan kontolmu..” pungkasnya memasrahkan diri saking nikmatnya.
“Makan semuanya.. Akhh.. Ambil.. Ambil vaginaku.. Mas..” pungkasnya terputus-putus sebab hentakan pantatku sangat cepat.
mirip piston begitu penisku keluar masuk vaginanya sembari mengeluarkan bunyi berdecak-decak menghasilkan badannya terlonjak-lonjak pada kawasan tidur. kedua tangannya mencengkram kasur dan beliau berusaha menegakkan kepalanya melihat keluar masuknya kontolku di vaginanya.
Wajahnya seperti mau menangis padahal karena merasakan nikmat yg belum pernah dia dapatkan. tidak berapa usang kemabali kurasakan ketua kontolku disiram cairan hangat di dalam vaginanya.
“Akhh.. saya keluar lagi Mas.. Kau hebat.. Belum apa-apa” katanya memuji karena beroleh kepuasan yang luar biasa.
Sebenarnya saya telah dipuncak gairah, akan tetapi sebab timingnya nggak sempurna supaya bersamaan keluar, akhirnya kukendorkan lagi, biarlah beliau orgasme berikutnya agar kami sama-sama keluar, pikirku. Masih 1/2 badannya di kawasan tidur, kubalikkan tubuhnya sebagai akibatnya pantatnya tertungging dan kaki tertekuk ke bawah ad interim buah dadanya tergencet tubuhnya dengan daerah tidur.
Posisi ini sangat menantang, pantatnya bulat padat berisi dengan gundukan vaginanya terjepit di btg pahanya yg padat. Klitorisnya mengintip di celah vaginanya yg terjepit itu menggunakan genit. dengan dua tangan kubuka bongkahan pantatnya serta agak menekan sebagai akibatnya vaginanya keluar dari persembunyiannya.
Lubang vaginanya eksklusif mencuat ke atas mengundang batang zakarku untuk memasukinya. Kutempelkan kepala penisku sempurna pada lubang vaginanya, kemudian kutekan yang diiringi desisan yg keluar dari ekspresi kami berdua. Bless.. Bless.. suara batang zakarku menelusuri liang vaginanya yang becek.
“Aukh.. Nikmat..” erangnya.
Kutekan terus pantatku sampai amblas seluruh batang zakarku. kemudian kususupkan tanganku meraih susunya yg tergencet tempat tidur. setelah kubetot 2-duanya, kuciumi sementara waktu punggungnya serta tengkuknya. Perlahan kugoyayang pantatku sehingga penisku keluar masuk vaginanya. Kuhentak-hentakkan pantatku sambil memeluknya menggunakan bertenaga.
“Okhh.. Mas.. Kau pintar sekali.. Nyaman bangat posisi gini..” erangnya mendesah-desah.
Terus kupercepat kocokan penisku pada vaginanya yg banjir. Sebenarnya tersebut beliau mau membersihkannya, tapi kularang, biar suara, kataku. tampaknya dia sudah semakin zenit, pantatnya semakin dia tunggingkan menyambut sodokan penisku.
“Ayohh.. Jantanku.. Semakin kuat.. Ayoh.. Puaskan saya.” ucapnya sangat bergairah.
“aku janji akan memberi apa yang engkau mau dari yg satu ini sel`lu tersedia untukku,” ucapnya lagi semakin ngawur.
Memang bila orang menemukan sesuatu yg membuatnya bahagia, akan bertekuk lutut pada hadapannya. Kurasakan waktuku sudah dekat, kupercepat kocokan penisku pada vaginanya, semakin cepat, cepat, serta tiba-datang kutangkap kuat buah dadanya dan mendekapkan dadaku ke punggungnya, sementara tangannya menangkap pantatku dan mengangkat kepalanya. Sodokan terakhir kuhentak sekuat-kuatnya yg disambut dengan tunggingan pantatnya serta..
“Akhh.. aku keluar.. Sayang.. Akh. Akh..” erangku melepas spermaku yang muncrat bertenaga memenuhi rahimnya hingga terasa banjir pada semua liang vaginanya.
“Okh.. Enaknya..” ucapnya mengakhiri sisa -sisa orgasmenya.
“Akh.. sungguh engkau luar biasa Mas..” pungkasnya dengan ekspresi lega di wajahnya.
ad interim penisku masih tertancap pada vaginanya serta tubuhku masih menindih tubuhnya yang tengkurap. sehabis kami tenang, kucoba mencabut penisku dari jepitan veginanya yg masih terasa bertenaga menjepit. bunyi plok, terdengar katika kepala penisku tercabut dari lubang vaginanya. Kami merubah posisi rebahan pada kawasan tidur dengan kepalanya bersandar pada dadaku.
“Makasih ya mas, belum pernah aku merasa sepuas ini,” pungkasnya senang .
“Emangnya suamimu gimana?” tanyaku mencoba menelaah.
“Sebenarnya aku nggak mau kita membicarakan itu, cukup kita berdua saja,” katanya.
“Oke, nggak apa-apa” kataku.
Demikianlah asal siang hingga sore kami melakukannya seolah tidak pernah puas. sahih permintaannya terpenuhi. Jadilah lemas semua badannya ketika kembali namun membawa sejuta kenikmatan.
Leave a Reply